Agar mahasiswa mampu dalam mencapai level kreatif, diperlukan pengoptimalan pada beberapa aspek yakni pikiran (kognitif), perasaan (afektif) dan keterampilan (psikomotor) dalam sebuah kegiatan yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi.
PKM memiliki berbagai jenis kegiatan yang kemudian didalamnya dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu PKM – Penelitian (PKM – P), PKM – Kewirausahaan (PKM – K), PKM – Pengabdian kepada Masyarakat (PKM – M), PKM – Penerapan Teknologi (PKM – T), PKM – Penulisan Ilmiah ( PKM – I) , dan PKM – Karsa Cipta.
Pada PKM – Karsa Cipta, terdapat bidang PKM berbasis media sosial, yaitu PKM – GFK (Gagasan Futuristik Konstruktif). PKM – GFK bertujuan untuk memotivasi partisipasi mahasiswa dalam mengelola imajinasi, persepsi dan nalarnya, memikirkan tata kelola yang futuristik namun konstruktif sebagai upaya pencapaian tujuan SDGs (Sustainable Development Goals) di Indonesia ataupun solusi keprihatinan bangsa Indonesia.
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) berhasil memberikan perwakilan mahasiswanya dalam program PKM – GFK. Mahasiswa PG PAUD FKIP UHAMKA yang berhasil lolos diantaranya adalah Ratna Sakinah sebagai ketua, kemudian Oktannafia Dwi Cahyanti dan Ahmad Buana Muslim sebagai anggota.
PKM – GFK yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Ibunda Susianty Selaras Ndari. M. Pd ini mengambil tema SDGs Zero Hunger (Tujuan Perkembangan Berkelanjutan – Tanpa Kelaparan) yang diberikan judul Gerakan Kesehatan Pencegahan Stunting (GETANTING) di Kabupaten Lebak Banten.
Masalah kesehatan masyarakat Indonesia dalam kekurangan gizi, sampai saat ini masih menjadi perhatian bagi pemerintah yang harus ditangani dengan serius. Salah satu masalah stunting pada anak merupakan dampak dari defisiensi nutrien selama seribu hari pertama kehidupan. Hal ini menimbulkan gangguan perkembangan fisik anak yang tidak bisa diubah, sehingga menyebabkan penurunan kemampuan kognitif dan motorik.
Permasalahan stunting di Kabupaten Lebak Banten menjadi perhatian semua pihak termasuk mahasiswa sebagai agen pembangunan untuk negara Indonesia. Oleh sebab itu, salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi stunting dilakukan dengan GETANTING (Gerakan Kesehatan Pencegahan Stunting) melalui makanan sehat yang terbuat dari bahan lokal dan dikemas menjadi burger dalam bentuk siap santap kekinian yang akan di konsumsi setiap anak serta para bunda yang sedang hamil.
Dengan harapan program GETANTING di Lebak Banten dapat bekerjasama dengan pihak-pihak yang memiliki perhatian sama, seperti puskesmas, posyandu dan petani yang terlibat dalam mengatasi pencukupan gizi untuk anak dan para ibu yang sedang hamil.