Lengkapi Data Koreksi Waktu Sholat, Tim ISRN UHAMKA Akan ke Amerika Serikat

Islamic Science Research Network (ISRN) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) terus melakukan langkah untuk mengoreksi penetapan waktu sholat subuh dan isya di Indonesia dengan melengkapi data terkait tibanya fajar matahari dan tenggelamnya matahari di sejumlah wilayah dunia.

Ketua ISRN Prof. Dr. Tono Laksono mengatakan bahwa untuk wilayah Indonesia sudah dilakukan di Medan, Depok, Yogyakarta, Labuan Bajo, Manokwari, dan daerah lainnya. Saat ini tim ISRN UHAMKA akan ke Washington Amerika Serikat sejak 13 Juni hingga 26 Juli 2019 untuk merekam waktu fajar dan tenggelam matahari di wilayah AS yang bertepatan dengan musim panas.

Pihak ISRN akan berkolaborasi dengan beberapa komunitas Muslim Internasional di AS untuk melakukan kerjasama riset dalam pengambilan data fajar dan tenggelamnya matahari. Saat ini UHAMKA telah bekerjasama dengan komunitas muslim di Inggris yakni Open Fajr Project. Kerjasama ini telah mendiskusikan rencana pembangunan Algorithm dengan Direktur Open Fajr Project Dr. Shahid Meralli dan saat ini sudah hampir final.

Belasan ribu foto rekaman fajar dan tenggelam matahari telah dihasilkan dalam kerjasama ini selama 700 hari. Untuk wilayah Inggris pengambilan foto telah dilakukan selama tahun 2017 – 2018.

ISRN UHAMKA bersama dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) telah berkomitmen untuk mengambil foto di Johor, Malaysia pada 1 – 5 Juli 2019. Pengambilan gambar dan data ini bekerjasama dengan organisasi The Royal Institution of Surveyors Malaysia (RISM).

Diketahui ISRN UHAMKA menemukan penentuan waktu sholat subuh di Indonesia 20 menit lebih cepat dari seharusnya dan waktu sholat isya yang ditetapkan terlalu malam. ISRN UHAMKA berupaya untuk melakukan koreksi terhadap penetapan waktu sholat subuh dan isya.

Prof. Tono mengungkapkan bahwa kekacauan penetapan waktu sholat subuh dan isya tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di beberapa negara seperti Malaysia.

Tinggalkan Balasan