Sebagai upaya mitigasi dan adaptasi bencana alam dan pandemi Covid 19 di Indonesia, Program Studi Pendidikan Geografi menyelenggarakan kegiatan Seminar Nasional pada Hari Sabtu, 11 April 2021. Tema kegiatan merupakan Solusi Teknologi Pembelajaran Geografi Untuk Mitigasi dan Edukasi Bencana Saat Pandemi Pada Era Society 5.0, dengan narasumber Prof. Dr. Mukminan (Universitas Negeri Yogyakarta), Assoc. Prof. Dr. Mohd Hairy Ibrahim (Universitas Pendidikan Sultan Idris, Malaysia), dan Dr. Daryono, M.Si (BMKG). Pelaksanaan kegiatan Seminar Nasional dibuka oleh Dekan FKIP UHAMKA yaitu Bapak Dr. Desvian Bandarsyah, M.Pd.
[gdlr_core_blog num-fetch=”3″ blog-style=”blog-widget” category=”” thumbnail-size=”thumbnail” ]
Pada kegiatan seminar bapak Prof. Dr. Mukminan menyampaikan bahwa pembelajaran secara blended learning penting di implementasikan pada masa pandemic mengingat siswa atau mahasiswa merasa jenuh belajar secara online, serta penting menyusun perangkat pembelajaran sesuai kebutuhan pembelajaran online. Slain itu, bapak Assoc. Prof. Dr. Mohd Hairy Ibrahim juga menyampaikan terkait adaptasi pendidikan dan masyarakat pada masa pandemic di Malaysia dengan pendekatan SDGs yaitu adanya pandemic merupakan tantangan kesehatan secara global, seperti salah satunya peningkatan jumlah sampah. Untuk itu, pentingnya edukasi masyrakat dan membentuk resiliences city melalui strategi: growing and integrating generations, engaging communities in resilinces, linking economic and culture, increasing livability city, leading the way in environmental protection, dan reducing expocure to future shocks. Selanjuntya, praktisi dari BMKG yaitu bapak Dr. Daryono, M.Si menyampaikan historical kejadian bencana di Indonesia yang menunjukkan Indonesia rawan terhadap multi bencana, untuk itu pada masa pandemic penting upaya – upaya mitigasi bencana alam secara khusus sebagai upaya pengurangan risiko akibat bencana pada kondisi pandemic. Hal ini di upayakan melalui kebijakan sesuai fase new normal melalui operasional info peringatan dini tsunami dan gempa secara online, serta evakuasi tetap menerapkan physical distancing, dan penggolongan pengungsi berdasarkan kelompok terdampak Covid 19.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI, FKIP, UHAMKA
