Mengenal Budaya Jepang, PBJ Uhamka Berikan Pelajaran Tate Shakai

Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP Uhamka mengadakan kegiatan tahunan yakni kuliah gabungan pada tanggal 10 dan 11 Desember 2021. Kuliah gabungan ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menjalin hubungan kekeluargaan yang utuh antara mahasiswa, alumni, dan dosen. Selain bersilaturahmi, kuliah gabungan ini akan diisi dengan belajar bahasa Jepang dan belajar budaya Jepang bersama, seperti struktur masyarakat sosial Jepang yang kita sebut dengan Tate Shakai

Muhammad Masthuur Perdana Putra, mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP Uhamka menjadi pengisi materi dalam kegiatan ini. Dalam paparannya ia menjelaskan mengenai struktur masyarakat sosial (Jepang) yang berbentuk vertikal. Susunan masyarakat vertikal yang terbagi dalam suatu ruang dan kelompok yang sama, seperti antara atasan dengan bawahan, senior dengan junior, dan orang tua dengan anak. Dengan demikian ada hal-hal yang perlu diperhatikan saat kita berkomunikasi, diantaranya penggunaan bahasa, etika berbicara, gesture dan keadaan lawan bicara. 

Putra mengungkapkan, “Kerap kali ketika seseorang mengajak ngobrol orang lain menganggap bahwa orang itu bisa memahami dan sefrekuensi dengan kita, padahal tidak juga. Bisa jadi mereka tidak paham dengan apa yang kita omongkan, dan hal ini berkaitan juga dengan penggunaan bahasa yang kita pakai.”

Lalu bagaimana penggunaan Tate Shakai di Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP Uhamka? Tate Shakai pada Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP Uhamka yang biasa digunakan yaitu, antara dosen dengan dosen, dosen dengan mahasiswa, senior dengan junior (senpai dengan kouhai), dan teman seangkatan (doukyuusei). 

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan ketika berkomunikasi di lingkungan kampus, seperti etika berbicara dan gaya bahasa. Ketika berkomunikasi dengan dosen atau senior hendaknya menggunakan bahasa yang formal, sedangkan dari senpai ke junior atau ke teman sebaya dapat menggunakan bahasa yang non-formal. Hal ini kembali lagi pada seberapa dekat hubungan orang yang saling berbicara ini.

Tujuan dari pengenalan dan penerapan Tate Shakai di Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP Uhamka agar terjalinnya komunikasi dengan baik antara lawan bicara, baik secara penggunaan bahasa, etika berbicara, gesture, dan menyesuaikan dengan keadaan lawan bicara. Karena  seiring berjalannya waktu, tidak menutup kemungkinan akan berubahnya cara berkomunikasi antar individu menjadi lebih akrab atau justru semakin segan. Walau begitu, selalu perhatikan aspek utama dalam berkomunikasi agar tidak terjadi penyimpangan yang berlebihan dan berujung negatif dalam hubungan tersebut.

Daftar sekarang juga dan ajak teman-temanmu untuk menjadi calon mahasiswa baru di FKIP Uhamka. Penawaran berbagai macam program beasiswa beserta persyaratannya dapat diakses melalui https://pmb.uhamka.ac.id/ atau langsung saja melalui http://www.fkip.uhamka.ac.id  ke menu “Beasiswa Mahasiswa” atau https://linktr.ee/uhamka. Bagi kalian yang ingin mengetahui seluruh program studi di FKIP Uhamka dapat di akses pada https://linktr.ee/fkipuhamka atau langsung mengakses instagram Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang melalui akun @bahasajepanguhamka atau bisa klik https://www.instagram.com/bahasajepanguhamka/?hl=id.

Tinggalkan Balasan