Program studi Pendidikan Sejarah Universitas Muhammadiyah Prof. DR HAMKA (Uhamka) membuat acara seminar dengan tema ”Menggali Sisi Lain Sejarah : Nilai – Nilai HAM dan Sejarah Kontroversi dalam Pembelajaran Sejarah”. Acara ini menyertakan peserta dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa, dosen, serta guru dalam berbagai jenjang. Acara ini berlangsung selama satu hari, pada hari Jumat, 14 Januari 2022.
Acara ini sepenuhnya dilakukan secara daring bagi seluruh panitia, peserta, dan pemateri berada di platform zoom meeting di rumahnya masing-masing. Dihadiri oleh Dekan FKIP Uhamka, Dr. Desvian Bandarsyah, M. Pd, Wakil Dekan III, Hari Naredi, M. Pd, dan Kepala Program Studi Pendidikan Sejarah, Andi, M. Pd.
Seminar ini membahas tentang Sejarah Kontroversi dan Nilai – Nilai HAM. Seluruh peserta yang hadir sangat antusias bertanya baik melalui chat box ataupun menyampaikan pertanyaannya secara langsung. Dalam sambutan pembukaannya, Andi mengungkapkan harapannya terkait seminar ini.
“Semoga dengan adanya diskusi ini bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama mahasiswa sejarah yang akan menjadi calon pendidik kelak.” ujar Andi.
Dalam seminar ini terdapat dua pemateri yakni Silvy Mei Pradita, M. Pd yang menyajikan materi bagaimana strategi pembelajaran sejarah kontroversi di masa pembelajaran daring dan Ahmad Ruslan, M. Pd yang memaparkan materi nilai HAM dalam pembelajaran sejarah.
Beliau mengatakan, nilai-nilai HAM perlu disisipkan oleh tenaga pengajar dalam pembelajaran sejarah terutama sejarah kontroversi.
“Sehingga perlu adanya sebuah pelatihan serta pengamatan ilmiah agar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan sumber sejarah” kata Hari Naredi M. Pd selaku Wakil Dekan III FKIP Uhamka.
Seminar ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi antara mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah dengan dosen Pendidikan Sejarah. Selain itu, di satu sisi seminar ini dilaksanakan karena menghindari kesalahan sumber sejarah yang tidak valid.
“Acara ini sangat relevan di tengah masyarakat karena tema yang disajikan adalah sejarah kontroversi. Seperti namanya sejarah kontroversi penuh dengan adanya perbedaan pendapat dalam menafsirkan sebuah peristiwa”, ujar Dr. Desvian Bandarsyah selaku Dekan FKIP Uhamka.
Acara inti berlangsung dengan pemateri pertama yaitu Silvy Mei Pradita, M. Pd dengan materi Sejarah Kontroversi. Ia mengungkapkan bagaimana sebuah kontroversi sejarah dapat terjadi. “Akar sejarah kontroversi ialah perbedaan versi dari sebuah peristiwa pada akhirnya memunculkan kecenderungan pertentangan antarversi yang berujung pada konflik kepentingan”, ucap Silvy.
Acara selanjutnya adalah membahas tentang HAM dalam pembelajaran sejarah yang dipaparkan oleh Ahmad Ruslan, M. Pd yang juga merupakan dosen pendidikan sejarah FKIP Uhamka.
“HAM merupakan cerminan dalam kehidupan sehari-hari, HAM bukan hanya berbicara masalah hidup mati seseorang tetapi nilai kesetaraan ada didalamnya”, ujarnya.
Seminar ini dilaksanakan untuk menyadarkan akan pentingnya nilai-nilai HAM dan HAM pun bisa disisipkan dalam materi sejarah kontroversi sebagai pengingat bahwa peristiwa yang telah terjadi terutama peristiwa yang melanggar HAM sama artinya merampas hak milik orang lain dengan paksa.
Daftar sekarang juga dan ajak teman-temanmu untuk menjadi calon mahasiswa baru di FKIP Uhamka. Penawaran berbagai macam program beasiswa beserta persyaratannya dapat diakses melalui https://pmb.uhamka.ac.id/ atau langsung saja melalui http://www.fkip.uhamka.ac.id ke menu “Beasiswa Mahasiswa” atau
https://linktr.ee/uhamka. Bagi kalian yang ingin mengetahui seluruh program studi di FKIP Uhamka melalui https://linktr.ee/fkipuhamka