Maju Bersama FKIP Uhamka dengan Implementasi Ketakwaan

Idul Fitri di Indonesia identitik dengan silaturahi untuk saling bermaaf-maafan atar sesama. Dalam silaturahmi ini biasanya diadakan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bersifat religius begitu pula halnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang berada di bawah nauhan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. (UHAMKA)

Dalam suasana Idul Fitri di tengah Wabah Virus Covid-19. Bahwasanya, segala aktivitas mengumpulkan orang banyak /berkumpul sangan di larang oleh pemerintah bahkan oleh badan organisasi World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesahatan Dunia. Hal ini demi memutus rantai virus Covid-19.

Walaupun dalam situasi Covid-19 dalam suasana Idul Fitri, FKIP UHAMKA berkomitmen tidak memutus silaturahmi antara Pimpinan dan Dosen menyambut suasana Idul Fitri 1441 H. dengan saling bermaaf-maafan dilanjut dengan kegiatan Pengajian dengan tema “Implementasi Ketakwaan untuk FKIP yang berkemajuan” dengan menggunakan media daring aplikasi Zoom Meeting (29/05/2020).

Walaupun kegiatan ini mengunakan media daring, bersyukur kegiatan ini terlaksana dengan baik sebagaimana kegiatan formal dalam satu ruangan yang sama di aula. Kegiatan ini terlasana dengan diawalai dengan pembacaan Ayat Suci  Alquran, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah, kemudian di susul dengan sambutan dari Wakil Dekan IV FKIP UHAMKA yaitu Bapak Dr. Izza Rohman, MA. mengatakan bahwa “Mudah-mudahan kehadiran kita secara online ini  membawa kebaikan buat kita, pribadi, maupun buat FKIP UHAMKA, serta kemajuan umat Islam secara lebih luas” serta diakhiri sambutannya dengan ucapan “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Siamana Wasiamakum, Mohon maaf lahir batin yang sebesar-besarnya untuk segala kekhilafan, kesalahan, mungkin juga kebijakan yang melelahkan, kelalaian, ketegasan, serta kekurangan dalam mengawal bahtera FKIP UHAMKA untuk menjadi Institusi yang berkemajuan.

Galeri lainya
[gdlr_core_blog num-fetch=”4″ blog-style=”blog-widget” category=””small”-size=”small” ]

Dalam kegiatan ini pula mantan Dekan FKIP UHAMKA Dr. Edy Sukardi, M.Pd. sebagai Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di lingkungan FKIP UHAMKA turut andil dalam memeriahkan kegiatan ini dengan pembacaan puisi

MALANG ATAU BERUNTUNG

Karya ESu

 

Seorang petani tua

tinggal bersama anak lelakinya

yang sudah berangkat

dewasa

Ia memiliki seekor kuda

 

Suatu hari,

kudanya hilang

pergi entah ke mana.

 

Tetangga-tetangganya

berkata ‘malang sekali

nasibmu pak Tua’

 

Pak tua hanya menjawab

“nasib baik, nasib buruk

siapa yang tau”

 

Selang beberapa hari

kudanya kembali pulang

bahkan membawa serta

seekor kuda betina

 

Lalu tatangganya berkata

‘wah beruntung sekali nasibmu pak Tua’

 

Pak Tua hanya menjawab

‘nasib baik, nasib buruk

siapa yang tau’

 

Karena telah memiliki

dua ekor kuda

sang anak lalu belajar

menunggang kuda,

Sang anak terjatuh

dan patah tulang

pada tangannya

 

Kembali para tetangga

berkata, ‘wah malang sekali

nasibmu pak Tua’

 

Lagi-lagi si Petani hanya menjawab

“nasib baik, nasib buruk

siapa yang tau”

 

Ketika sang anak

dalam perawatan karena

cedera,

Datang petugas istana

mengumumkan bahwa

negara dalam bahaya,

Raja memerintahkan semua

laki-laki untuk ikut wajib militer, kecuali

bagi anak-anak, lanjut usia

atau sedang sakit

 

Anak Pak Tua

yang sedang cedera

diizinkan untuk tidak ikut

wajib militer

 

Kembali para tetangga berkata, ‘wah beruntung sekali nasibmu pak Tua’

 

Pak Tua kembali menjawab

dengan kalimat,

“nasib baik, nasib buruk

siapa yang tau”

 

Kadang yang kita sangka baik belum tentu baik

yang kita duga buruk

belum tentu buruk

 

Pilihan hidup ini hanya dua

syukur

dan sabar

jangan jumawa

jangan putus asa  

Selanjutnya, pengajian ini di sampaikan oleh Dekan FKIP UHAMKA Dr. Desvian Bandarsyah, M.Pd, diawalai dengan permohonan maaf dalam suasana Idul Fitri walaupun di tengah wabah Covid-19 begitupun dalam berpuasa ramadhan. Narasumber memaparkan prihal ibadah puasa dalam segi dimensi transenden bersifat ilahiah dan juga bersifat duniawiyah dalam situasi covid-19 ini serta menjelaskan dalam parpannya bahwa “kita perlu belajar untuk mencapai misi guna untuk mencerahkan peradaban dalam kehidupan dan peradaban dalam menghargai fitrah keberagaman, kemanusian, kehormatan, dan penghargaan, perdamaian sekaligus harmoni sekaligus ketakwaan”. Dalam kaitan ini bahwa apa yang dijelaskan bermakna kepada Q.S. Al-Bawarah:183-184 untuk menjadi manusia yang bertakwa begitu dalam paparannya untuk mengajak kepada kebbaikan kepada pendengar. Selanjutnya, kegiatan ini di tutup dengan ungkapan serta ucapan dari setiap perwakilan program studi di FKIP UHAMKA.

 

 

Tinggalkan Balasan