Membangun Literasi Lingkungan untuk Anak Sejak Usia Dini

Masalah lingkungan bukan hanya masalah pembangunan, tetapi pada dasarnya masalah pengetahuan dan pendidikan. Kerusakan lingkungan yang saat ini terjadi di Indonesia akan semakin meluas bila semua pihak tidak mau peduli. Masalah sampah yang tak berujung, kebakaran hutan, pemanasan global, pencemaran udara, sungai, dan ekosistem laut mengancam kelestarian lingkungan Indonesia. Indahnya kekayaan alam Indonesia bisa jadi akan tinggal sejarah dan tidak bisa dinikmati oleh penduduk di masa depan.

Pendidikan lingkungan merupakan kolaborasi konten dan pedagogi yang melibatkan siswa hingga mendorong terjadinya perubahan perilaku dan tindakan. Kapan pendidikan lingkungan perlu diberikan? Tentunya sejak kanak-kanak. Motivasi pembentukan ramah lingkungan sejak usia dini diharapkan memiliki efek seumur hidup. Pendidik dapat mulai membimbing anak-anak dalam perjalanan mereka menuju orang dewasa yang responsif terhadap lingkungan.

Selaras dengan hal ini, Ibu Khusniyati Masykuroh M. Pd., dosen PG PAUD FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. DR. memberikan paparan mengenai pentingnya Menyemai Benih Literasi Lingkungan Sejak Usia Dini dalam kegiatan Webinar Seri Minat Baca #4. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Lembaga Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada Minggu 26 Juli 2020 pukul 10.00 s.d 11.30 WIB melalui aplikasi Zoom Meeting. Antusiasme para peserta ditunjukkan dari jumlah peserta yang mengikuti sebanyak 99 peserta mulai dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan.

 

Ibu Khusniyati menyampaikan bahwa penting untuk menyemai benih literasi lingkungan anak usia dini perlu kerjasama yang erat antara sekolah dan keluarga untuk membangun pengetahuan, sikap, keterampilan, dan perilaku peduli lingkungan anak. Upaya penanaman gaya hidup yang peduli dan peka terhadap lingkungan sekitar perlu dicontohkan  mulai dari hal yang sederhana seperti pilah sampah, reduce-reuse-recycle, menanam kehidupan, anak hemat air, kearifan lokal. Melalui pemberian pengetahuan, pembiasan dan keteladan orang dewasa yang peduli lingkungan diharapkan akan membangun literasi lingkungan anak dan menjadikan mereka Khalifah yang peduli dan menjaga bumi agar tetap lestari.

Tinggalkan Balasan