Program Studi Bimbingan dan Konseling Uhamka Memberikan Sharing Online Mencegah Gangguan Kesehatan Mental Dengan Belajar #DIRUMAHSAJA

Sharing Online merupakan kegiatan kuliah umum online antara dosen BK Uhamka, yang berkolaborasi dengan parah ahli psikology dan diikuti oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling.
Alhamdulillah pada hari Kamis, 14 Mei 2020 pukul 14.00 s.d. 15.30 Wib dengan tema “Gangguan Kesehatan Mental dan Permasalahannya Dengan Belajar #dirumahsaja Karena Pandemi Covid-19”. Acara ini dimoderatori oleh Dr. Titik Haryati, M.Pd. dan dua pemateri Adhi Wibowo Nurhidayat, M.D., M.P.H (Psychiater) dan Dr. Joko Yuwono, M.Pd., (Terapis dan Dosen BK).
Agenda susunan acara kegiatan Kuliah umum online ini dibuka oleh Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Uhamka Dra. Asni, M.Pd. Kemudian acara inti yaitu oleh penyampaian materi dan terakhir sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Sebagaimana, peserta kuliah umum online ini dihadiri oleh dosen uhamka, mahasiswa aktif Bimbingan dan Konseling.
Banyak sekali hal-hal yang telah disampaikan oleh para Narasumber dalam forum ini diantaranya: informasi permasalahan kesehatan mental dengan belajar #dirumahsaja. Dr. Titik Haryati menyampaikan sebgai moderator bahwa ada tiga permasalahan pada saat ini dalam pandemi covid-19 yaitu aktivitas terganggu, pembelajaran dan dirumahsaja.

 

Permasalahan pembelajaran karena pandemi covid-19 berdampak kepada seluruh jaringan pendidikan, pemerintah sudah menghimbau untuk belajar dirumah tetapi perlu diketahui ada beberapa point penting terkait dengan permasalahan belajar #dirumahsaja.

 

 

 

 

 

 

 

Dr. Joko Yuwono menyampaikan bahwa ada strategi pembelajaran dirumah untuk anak berkebutuhan khusus dalam situasi pandemi covid-19.

Metode pembelajaran daring bisa dicoba untuk proses pembelajaran anak berkebutuhan khusus ataupun siswa, mahasiswa sebagai penunjang proses pembelajaran. Metode ini sudah banyak yang menggunakannya. Hasil survey membuktikan bahwa pada saat melakukan proses daring ada 24% yang mengirim tugas daring, kemudian yang melakukan video conference sebanyak 4%, mengunggah rekaman suara 8%, mengunggah video 18% , mengunggah materi berupa bacaan 17%, mengunggah materi berupa gambar/foto 27% dan 2% memilih yang lainnya, terlihat dari data tersebut dalam proses pembelajaran daring masyarakat lebih banyak menggunakan materi berupa gambar atau foto dan memberikan tugas

 

 

 

Dr. Joko Yuwono menyampaikan ke efektifitan proses pembelajaran daring, hasilnya bervariasi ada sebanyak 44% mengatakan sudah cukup, efektif 10%, sangat efektig 3%, sangat tidak efektif 11% dan tidak efektif sebanyak 32%. Hasil ini bisa kita simpulkan bahwa proses pembelajaran daring sudah cukup efektif walaupun beberapa mengatakan tidak efektif ini dikarenakan, terkendala dengan tempat tinggal, akses jaringan internet.

Dr. Adhi Wibowo menyampaikan beberapa hal penting terkait dengan kondisi saat ini beliau mengatakan, banyak permasalahan yang harus kita hadapi dan diselesaikan pada saat pandemi ini saya secara pribadi sudah membaca dan berdiskusi dengan beberapa pakar insya Allah pandemi ini akan lama, kita inginkan bulan juni selesai tetapi ini akan lama kenapa, karena banyak masyarakat yang masih berkerumun, stok masker kekurangan, social distancing tidak dikerjakan. Seharusnya kita harus megikuti protokol kesehatan ini semua untuk kemaslahatan masyarakat indonesia, dan kita semua sebagai makhuk yang diciptakan oleh Allah Swt bisa menghadapi pandemi ini dengan hati yang ikhlas, dan tidak melakukan hal-hal yang sifatnya membahayakan diri kita sendiri.

Tinggalkan Balasan