Bedah Buku “Ayahku”

FKIP UHAMKA telah menyelenggarakan kegiatan bedah buku berjudul “Ayahku” karya Buya Hamka. Sebagai civitas akademika di kampus Al-Islam dan kemuhammadiyahan, kita dapat meneladani dan mencari inspirasi dari karya-karya Buya Hamka. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat 18 Juni 2021 melalui zoom meeting. Pembahasan ini dipandu oleh Bapak Imron Baehaqi, Lc., M.A. Buku ini berisi tentang pengalaman hidup dan lingkungan sekitar Haji Abdul Karim Amrullah, yaitu ayah dari Abdul Karim Malik Amrullah atau Buya Hamka.

Ada beberapa poin yang dijelaskan pada buku ini, diantaranya adalah biografi, semangat pembaharuan Islam, perhubungan dengan Muhammadiyah, dan keluarga dan cita-citanya. Pada bagian biografi, ayah Hamka atau yang dikenal juga dengan nama Haji Rasul. Lahir pada hari Ahad 17 Safar 1296 atau 10 Februari 1879 di sebuah kampong yang bernama Kabun, Lorong Betung Panjang, Negeri sungai Batang Maninjau. Beliau adalah buah hati dari pasangan Syaikh Muhammad Amrullah dan Tarwasa. Tarwas ini adalah istri ketiga Syaikh Muhammad Amrullah. Biografi adalah putra ketiga pasangan tersebut.

Cita-cita besar Haji Rasul adalah mencairkan kebekuan agama yang ditandai dengan kejahilan faham sufi wihdatul wujud, beragama ialah suluk, taklid buta, tarikat yang menyimpang. Ayah Hamka juga ingin melepaskan bangsa dari segala belenggu kolonialisme Belanda. Adapun kitab-kitab yang dikaji ayah Hamka, diantaranya kitab-kitab Fiqh Mahzab Imam Syafi’I, fiqh empat mazhab, kitab Zadul Ma’ad, kitab Bidayatul Mujtahid, dan Ushul Ma’mul.

Pesan Haji Rasul untuk Pengurus Besar Muhammadiyah adalah untuk tetap menegakkan agama Islam, berperang teguh dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Selama Muhammadiyah masih berpegang teguh pada keduanya, selama itu pula Haji Rasul akan menjadi pembelanya. 

 

Tinggalkan Balasan