Kegiatan pelatihan guru-guru MGMP Fisika Jakarta Timur sukses diselenggarakan di Aula KH Ahmad Dahlan Gedung A Lantai 6 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (FKIP Uhamka) Jakarta. Acara yang berlangsung selama dua hari ini, dilaksanakan pada 9 dan 10 Oktober 2024, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran berbasis keterampilan sains. Dengan mengundang pemateri utama, Dr. Imas Ratna Ermawati, M.Pd., Dosen Tetap Persyarikatan yang pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Fisika dan Wakil Dekan di Fakultas Teknik Uhamka. pelatihan ini diikuti dengan antusias oleh para peserta yang terdiri dari guru-guru Fisika dan siswa-siswa SMA di Jakarta Timur.
Pada kesempatan ini, perwakilan siswa dari setiap sekolah yang dibawa oleh guru masing-masing, mendapatkan kesempatan istimewa untuk mengikuti tour laboratorium FKIP UHAMKA, yang memberikan pengalaman langsung terhadap dunia sains dan teknologi yang lebih interaktif. Kegiatan kunjungan tersebut dipandu oleh dosen Program Studi Pendidikan Fisika bersama dengan mahasiswa yang ditunjuk. FKIP Uhamka memiliki beberapa laboratorium terkait dengan bidang studi eksakta yaitu Laboratorium IPA Terpadu PGSD, Laboratorium Fisika, Laboratorium Biologi, Greenhouse, dan Workshop Matematika. Selain itu, untuk proses pembelajaran, FKIP Uhamka menyiapkan Laboratorium Microteaching, yang menyiapkan mahasiswa untuk menjalankan fungsi sebagai guru profesional.
Kegiatan ini dilaksanakan karena adanya alumni-alumni Pendidikan Fisika FKIP Uhamka yang sudah menyebar di berbagai sekolah di Indonesia, dan di Jakarta secara khusus. Para alumni mempunyai jejaring untuk terus bekerja sama dengan almamaternya, serta kesamaan visi sekolah dan program studi untuk memajukan Pendidikan Fisika. Musyawarah Guru Mata Pelajaran Fisika menjembatani kerja sama ini, yang memberikan keuntungan yang setara. MGMP mengadakan kegiatan bermanfaat bagi penambahan wawasan guru dan siswa pada pelajaran Fisika, sementara Pendidikan Fisika FKIP Uhamka memperoleh insight (pendalaman pemahaman) dari para guru tentang kontekstualisasi pelajaran Fisika sesuai dengan Kurikulum Nasional yang saat ini berlaku di persekolahan.
Selain itu, mereka juga berpartisipasi dalam pelatihan robotika berbasis Arduino yang dipandu oleh Ikhsan Suaeb, M.Pd., seorang pakar robotika dan pendidik terkemuka di FKIP Uhamka. Pelatihan dilaksanakan di Laboratorium Fisika FKIP Uhamka. Kegiatan pengamatan bintang dan robotika adalah dua kegiatan unggulan Pendidikan Fisika FKIP Uhamka yang sering mengadakan kegiatan dengan mengundang peminat pengamatan bintang dan praktisi robot dari masyarakat umum dan pelajar sekolah di Jakarta dan sekitarnya.
Suasana pelatihan penuh semangat dan interaksi aktif antara pemateri, guru, dan siswa. Para guru merasa terbantu dalam memahami cara mengintegrasikan keterampilan sains ke dalam proses pembelajaran di kelas, sedangkan para siswa terlihat antusias mengikuti setiap sesi. “Ini adalah pengalaman yang sangat bermanfaat, baik untuk kami sebagai guru maupun bagi siswa. Kami mendapatkan banyak pengetahuan baru yang langsung bisa diterapkan,” ungkap salah satu peserta pelatihan.
Kesuksesan acara ini terlihat dari respon positif para peserta. Banyak dari mereka berharap dapat mengikuti pelatihan serupa di masa depan. “Kami senang bisa mengikuti acara ini, terutama melihat siswa kami juga begitu bersemangat dan tertarik dengan pelatihan robotika. Kami harap pelatihan seperti ini dapat diadakan secara berkala,” kata seorang guru dari Jakarta Timur.
Materi Fisika di jenjang Sekolah Menengah Pertama dan yang sederajat menjadi bagian dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sedangkan pada jenjang Sekolah Menengah Atas dan yang sederajat, Pendidikan Fisika mengalami beberapa perubahan dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Pada Kelas 10 Pelajaran IPA belum dipisahkan menjadi mata pelajaran yang lebih spesifik seperti fisika, kimia, atau biologi. Materi fisika diintegrasikan dalam pelajaran IPA secara umum. Beberapa topik yang dipelajari meliputi: Pengukuran dan alat ukur; Energi terbarukan; Pencemaran lingkungan, dan Perubahan iklim dan pemanasan global.
Maka pada Kelas 11 dan 12 siswa dapat memilih mata pelajaran sesuai minat mereka. Materi fisika yang diajarkan lebih spesifik dan mendalam, mencakup topik-topik seperti: Vektor dan besaran fisika; Hukum Newton dan dinamika; Energi dan usaha; Gelombang dan optik, dan; Listrik dan magnet. Pendekatan Pembelajaran Kurikulum Merdeka mendorong pendekatan pembelajaran yang aktif dan kontekstual. Siswa diajak untuk terlibat dalam berbagai aktivitas seperti eksperimen, simulasi, diskusi kelompok, dan proyek. Tujuannya adalah untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan pemecahan masalah.
Para siswa pun tidak kalah antusias. Salah satu siswa menyampaikan, “Saya sangat senang bisa belajar langsung tentang robotika dan melihat alat-alat laboratorium yang canggih. Kalau bisa, saya ingin ikut lagi di acara selanjutnya.”
Selain itu, dalam sesi yang dipandu oleh Dr. Imas Ratna Ermawati, para guru diberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya keterampilan sains dalam era digital saat ini. Ia menjelaskan berbagai strategi pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan analitis siswa. “Pembelajaran berbasis keterampilan sains ini bukan hanya soal teori, tetapi juga bagaimana siswa dapat memahami konsep dengan lebih aplikatif,” jelas Dr. Imas dalam salah satu sesi.
Pada bagian lain acara, para siswa yang mengikuti pelatihan robotika berbasis Arduino mendapatkan pengalaman langsung merakit dan memprogram robot sederhana. Pelatihan ini bertujuan untuk membangkitkan minat siswa terhadap teknologi dan inovasi. Ikhsan Suaeb, M.Pd., menyampaikan bahwa keterlibatan siswa dalam praktik robotika dapat memotivasi mereka untuk mengembangkan keterampilan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) sejak dini. “Robotika adalah pintu masuk yang menarik bagi siswa untuk lebih mendalami sains dan teknologi, dan Arduino memberikan platform yang mudah dipelajari,” ujarnya.
Di akhir acara, FKIP Uhamka memberikan sertifikat kepada para peserta sebagai bukti partisipasi mereka dalam pelatihan ini. Tidak hanya mendapatkan materi yang bermanfaat, para peserta juga membawa pulang pengalaman berharga yang akan diterapkan di sekolah masing-masing. Banyak guru dan siswa menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat dilanjutkan, sehingga mereka terus dapat memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka sesuai dengan perkembangan zaman.
Dengan suksesnya acara ini, FKIP Uhamka dan MGMP Fisika Jakarta Timur berharap dapat terus berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan sains dan teknologi di kalangan guru dan siswa di masa yang akan datang.
Pendidikan Fisika FKIP Uhamka merupakan program studi terakreditasi Unggul berdasarkan lembaga akreditasi nasional yang terpercaya. Perkuliahan di Pendidikan Fisika FKIP Uhamka akan membekali mahasiswa dengan teori dan aplikasi Ilmu Fisika kekinian, serta persiapan menjadi guru Fisika yang profesional.
Feli Cianda Adrin Burhendi, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Uhamka menyampaikan bahwa kegiatan robotika menjadi unggulan dari program studi Pendidikan Fisika. Mahasiswa harus memahami dasar-dasar ilmu robotika sehingga mereka bisa menerapkannya pada berbagai aspek kehidupan. Dosen Pendidikan Fisika yang menguasai bidang ini, umumnya juga mengajar di Fakultas Teknologi Informasi dan Industri Uhamka karena memiliki dasar keilmuan yang relevan.
Alumni Pendidikan Fisika FKIP Uhamka dapat melanjutkan ke Pendidikan Profesi Guru (berbeasiswa) dengan memilih PPG FKIP Uhamka sebagai pilihan lokasi. Sehingga dengan demikian membuka jalan menjadi Guru Profesional Tersertifikasi tingkat Nasional yang akan mendapatkan plotting dari pemerintah untuk menjadi Guru PNS atau PPPK sesuai kebutuhan pendidikan nasional.
Kontributor : fcab, FKIP Uhamka.