Lompat ke konten

Nilai Solidaritas antara Muhammadiyah dan Persis yang Menginspirasi

Keluarga besar dosen-dosen LPP AIK dan FKIP Uhamka dalam kajian rutinitas kalam setelah salat Subuh atau kerap disebut Kuliah S3 kali ini mengangkat topik hubungan erat Muhammadiyah dengan Persatuan Islam atau Persis dalam pendidikan pembaharuan islam di Indonesia beserta dengan sejarah terbentuknya organisasi dan gerakan dari kedua organisasi tersebut dalam pembaharuan ajaran dan pendidikan Islam.

 

Sama seperti kajian subuh S3 sebelumnya. Kegiatan masih dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dikarenakan perpanjang pemberlakuan PPKM skala level 4 yang lebih ketat dan menekan penyebaran virus Covid-19 di wilayah Jabodetabek terutama di DKI Jakarta. Kegiatan dilaksanakan pada pukul 06.45 WIB ba’da syuruq dan dihadiri oleh keluarga besar LPP AIK dan dosen-dosen juga beberapa mahasiswa di lingkungan FKIP Uhamka.

 

Kegiatan dibuka dengan salam dan sapa oleh Rizky Amrillah selaku moderator dalam acara dan dilanjutkan dengan sambutan hangat dari Sudarnoto selaku narasumber dalam kajian selepas subuh kali ini. Tema pembahasan kali ini mengenai hubungan Muhammadiyah dengan Persis dalam gerakan pembaharuan pendidikan dan ajaran Islam yang terinspirasi dari negara-negara besar Islam di luar negeri seperti mesir dan pakistan.

 

Sudarnoto selaku narasumber memberikan materi Seputar Sejarah Persis dan Muhammadiyah Dahulunya. Beliau merupakan santri di Pesantren Persis pada tahun 1972 dan ia berkata bahwa tidak terlalu banyak perbedaan antara Muhammadiyah dan Persis selaku organisasi pendidikan Islam di Indonesia.

 

“Muhammadiyah dengan Persis itu tidak terlalu banyak perbedaan alias sangat mirip baik di lambang maupun dalam pengajaran Islamnya sehingga bisa dibilang sama persis,” ujarnya mengenai Muhammadiyah dan Persis.

 

Ia juga menambahkan bahwa Muhammadiyah dan Persis terinspirasi dari gerakan Pan Islamisme yang ada di negara-negara Islam timur tengah seperti Mesir dan Pakistan yang dipelopori oleh Muhammad Abduh dan Al Hasan sebagai tokoh penggerak gerakan pembaharuan Islam.

 

Kegiatan Kajian Setelah Shalat Subuh atau Kuliah S3 ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat terutama bagi yang ingin menambah wawasan sejarah Islam dan hubungan gerakan-gerakan Islam pada masa lalu yang modern dan berkemajuan. Untuk itu LPP AIK bersama FKIP Uhamka akan selalu bisa memberi materi yang informatif dalam menambah wawasan keilmuan Islam dalam memajukan peradaban Islam melalui belajar dari inovasi dari masa lalu.

 

Daftarkan diri Anda segera mungkin untuk menjadi calon mahasiswa baru di Uhamka dengan penawaran program beasiswa beserta persyaratannya dapat diakses melalui https://pmb.uhamka.ac.id/ atau https://linktr.ee/uhamka untuk dapat mengetahui seluruh program studi di Uhamka dan dapat di akses pada https://linktr.ee/fkipuhamka untuk 12 Program Studi unggulan di FKIP Uhamka atau melalui https://linktr.ee/pbsiuhamka

 

Join the conversation

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *