Mahasiswa/i semester 6 Pendidikan Fisika FKIP UHAMKA yang diketuai oleh Fadhillah Umar mengelola sampah organik menjadi pupuk kompos dalam rangka melaksanakan tugas program merdeka belajar. Kegiatan ini dilaksanakan, Senin (20/6) di Komplek Griya Serpong, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan. Di komplek tersebut terdapat TPST yang digunakan sebagai wadah penampungan sampah dari masyarakat Komplek Griya Serpong.
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Griya Resik merupakan sarana pengelolaan sampah mandiri yang merupakan Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM). TPST Griya Resik melakukan kegiatan pengelolaan sampah mulai dari pengangkutan hingga pengolahan sampah untuk wilayah pelayanan yang mencakup seluruh area setempat. Pihak TPST Griya Resik juga sudah melakukan upaya untuk mengolah sampah yang sudah terlalu menumpuk, salah satunya dengan melakukan komposting untuk sampah organik guna mengatasi masalah sampah rumah tangga.
“Pada dasarnya bahan kompos ini mudah lapuk dan terurai dengan sendirinya. Akan tetapi dalam pembuatan kompos ini harus mengalami beberapa tahap sehingga menjadi pupuk kompos yang berkualitas,” kata Agus sebagai narasumber dalam wawancara itu. “Bahan kompos sendiri adalah sampah organik yang berasal dari sampah rumah tangga wilayah Griya Serpong,” imbuhnya.
Cara pembuatan kompos dari sampah rumah tangga sangat mudah dan sederhana. Alat dan bahan yang diperlukan cukup murah dan mudah diperoleh. Sehingga masyarakat setempat sebenarnya dapat membuat sendiri di rumah apabila menekuni dengan baik.
Agus kemudian menjelaskan juga cara memanajemen waktu dalam mengolah pupuk dengan benar, serta hal-hal yang mempengaruhi pembuatan pupuk kompos.
“Pada saat pemisahan sampah harus dilakukan secara manual dikarenakan ada beberapa jenis sampah yang tidak dapat digiling dan akan menjadi penyebab mengurangnya kualitas pupuk kompos yang akan dihasilkan. Serta faktor cuaca yang mempengaruhi suhu segitiga kayu eraksi dalam pengeringan sampah yang sudah giling tadi.’ kata Agus.
Agus juga menambahkan pupuk yang dihasilkan pada TPS Griya Resik sudah bekerja sama dengan lembaga penelitian yang bertujuan untuk mengetahui secara data pasti pupuk kompos yang dihasilkan dapat layak pakai. Tidak hanya itu, mahasiswa/i juga melaksanakan praktek dengan arahan langsung dari Pak Agus.
Terakhir, menurut Agus pupuk yang bagus itu dapat digunakan oleh media tanam apapun dan pupuk tidak hanya yang berbentuk padat tetapi dapat dijadikan pupuk cair yang tidak kalah manfaatnya dengan pupuk padat. “Pemakaian pupuk juga tidak sembarangan, terutama pada pupuk cair terdapat waktu yang tepat untuk memakainya yaitu pada dibawah jam 7 pagi dan diatas 5 sore,” imbuhnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi bagian pembelajaran dari mahasiswa/i Pendidikan Fisika FKIP UHAMKA untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan menjadi bahan referensi dalam melakukan program merdeka belajar yang dapat diterapkan.
Daftar sekarang juga dan ajak teman-temanmu untuk menjadi calon mahasiswa baru di Pendidikan Fisika FKIP UHAMKA. Penawaran berbagai macam program beasiswa beserta persyaratannya dapat diakses melalui https://pmb.uhamka.ac.id/ atau langsung saja melalui http://www.fkip.uhamka.ac.id ke menu “Beasiswa Mahasiswa“.
Penulis : Fadhillah Umar
Editor: LM