Lompat ke konten

Service of excellence, upaya dosen untuk meningkatkan kualitas bimbingan akademik

Bimbingan akademik sangat diperlukan bagi mahasiswa, dimana dengan adanya bimbingan ini mahasiswa dapat menentukan arah belajar dan kariernya sebagai mahasiswa kedepan agar lebih baik. Bimbingan akademik mahasiswa dipandu oleh seorang dosen pembimbing akademik (PA). Oleh sebab itu dosen PA mempunyai peranan yang amat penting, baik itu bimbingan akademik atau lainnya. Untuk menjadi dosen PA yang baik, program studi pendidikan biologi Uhamka mengadakan workshop dengan tema “Peningkatan kualitas mahasiswa melalui service of excellence: Dengan memaksimalkan peran dosen pembimbing akademik”. Workshop ini dilaksanakan pada Rabu, 2 Juni 2020 pukul 08.00-selesai, kegiatan ini berlangsung secara offline di aula Ahmad Dahlan Kampus FKIP Uhamka dan diikuti 15 orang dosen dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Pengisi workshop adalah orang yang ahli dalam bidang pembelajaran dan pembimbingan, yaitu Gunanto, M.Pd CEO Motivatrus YPI Al-Azhar dan  Eka Heryani, M.Pd, Kons. Dosen prodi Bimbingan Konseling yang juga seorang konselor. Gunanto, memberikan penjelasan dan motivasi agar menjadi dosen yang dirindukan kehadirannya oleh mahasiswa. “Kita itu harus mau mengikuti keinginan mahasiswa, tentunya keinginan yang positif, rela mengikuti perkembangan zaman, inspiratif, menghindari penyakit kudis, kurap, asma, dan lain sebagainya yang membuat pembelajar kurang menyenangkan. Dengan begitu kita dapat menjadi dosen yang dirindukan oleh mahasiswa” ujar Gunanto.

Materi workshop kedua yaitu tentang dosen PA menjadi konselor. Materi ini penting dipelajari untuk seorang dosen pembimbing akademik, karena tugas dosen bukanlah hanya membimbing kegiatan akademik mahasiswa saja, akan tetapi seorang dosen PA juga merupakan teman “curhat” mahasiswa. Eka mengajarkan kepada peserta belajar menjadi seorang konselor, “3M itu penting jika kita menjadi seorang pendengar, M pertama kita harus mendengarkan dengan penuh perhatian, M kedua memahami dengan cermat dan penuh makna, M ketiga adalah merespon dengan tepat dan positif. Disamping itu, attending dan penerimaan juga sangat penting dipelajari bagi seorang konselor” pungkasnya.

Peserta tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pemateri, tetapi juga praktik langsung. Dengan praktik langsung ini belajar akan sangat menyenangkan dan dapat langsung dikoreksi kekurangannya oleh pemateri. Sehingga tidak terasa melelahkan walaupun kegiatan berlangsung dari pagi hingga sore. Menurut salah satu peserta yang juga dosen pendidikan biologi Uhamka Suci Lestari, M.Pd kegiatan ini sangat bermanfaat dan menyenangkan “Asik, nggak ngebosenin. Saya jadi tambah ilmu baru buat bimbingan PA nih” ujar Suci.

Join the conversation

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *