Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat lolos dari seleksi beasiswa, pekerjaan, serta universitas baik di dalam maupun di luar negeri adalah lulus ujian bahasa Inggris. TOEFL dan IELTS merupakan ujian internasional bahasa Inggris yang banyak digunakan di berbagai institusi ataupun perusahaan. Standar persyaratan score TOEFL dan IELTS yang cukup tinggi mengharuskan kita untuk mengikuti pelatihan tersebut. Nilai (score) TOEFL paper based untuk bisa diterima masuk ke universitas luar negeri adalah 550, sedangkan 79 untuk TOEFL yang internet based atau 6.0 untuk IELTS. Ujian IELTS biasanya dilakukan oleh calon pendaftar universitas maupun perusahaan yang menggunakan Bahasa Inggris Britania, seperti Inggris, Selandia Baru, dan Australia.
Galeri lainya
[gdlr_core_blog num-fetch=”4″ blog-style=”blog-widget” category=””small”-size=”small” ]
Dalam mempersiapkan ujian seperti IELTS merupakan tantangan tersendiri bagi sebagian besar orang. Sebagian orang biasanya akan belajar secara berlebihan agar lolos tes ini, sehingga efek yang di dapat justru berkebalikan. Dilansir dari IELTS Canada, belajar mati-matian dalam mempersiapkan IELTS bukanlah hal yang baik. Otak manusia dapat memproses banyak informasi hanya dalam satu waktu. Jika seseorang memaksanya untuk menghafal seluruh aturan penulisan, kosakata, dan ratusan definisi Bahasa Inggris, yang ada otak akan merasa kebingungan. Sehingga cara terbaik adalah dengan membiasakan diri dengan berbagai kosa kata berbahasa Inggris, khususnya Inggris Britania. Ada empat materi yang diujikan dalam IELTS, yakni: writing, listening, reading, dan speaking.
Untuk bisa mendapatkan nilai (score) yang maksimal dalam empat materi tes IELTS khususnya di lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, maka program studi Bahasa Inggris melaui English Student Association (atau yang dikenal dengan ESA) menganggap perlu diadakan seminar ataupun pelatihan tersebut. Kegiatan Webinar IELTS telah diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 13 Juni 2020 melalui aplikasi Google Meeting. Webinar ini bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan pengetahuan peserta tentang IELTS terutama TIPS ataupun strategi jitu dalam pengerjaan soal. Webinar yang diikuti oleh 92 peserta. Sebagian besar dari peserta adalah mahasiswa dan guru. Hal yang menarik lagi adalah para peserta tidak hanya berasal dari wilayah Jabodetabek, melainkan juga dari daerah Malang, Pontianak, dan bahkan ada yang berasal dari negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand.
Pemaparan materi Webinar IELTS disampaikan oleh Yosserin, M.Pd dan dipandu oleh Raden Hazzarul Irsyad Basyamsih. Materi yang dibahas adalah pengertian IELTS secara umum, cara mendaftar IELTS, pembagian IELTS, TIPS mengerjakan soal IELTS dimulai dari pembagian waktu, strategi mengerjakan masing-masing skill (Listening section, Reading section, Writing section, dan Speaking section), dan pembahasan mengenai penghitungan score IELTS. Hasil yang diharapkan setelah mengikuti Webinar ini adalah para peserta nantinya dapat mempraktikkan semua materi yang telah mereka dapat pada saat mengerjakan soal IELTS, sehingga dapat membawa peserta selangkah lebih dekat menuju beasiswa, universitas ataupun pekerjaan yang diinginkan. (SKN)