Menyampaikan Kebaikan

Oleh : Dr. Desvian Bandarsyah, M.Pd   Sesuatu yang baik perlu disampaikan dengan cara yang baik, yang makruf. Begitu kira-kira pesan dari Surah al-Ashr pada bagian ayat 3, watawashaw bil-haqq. Kata “tawashaw” pada bagian ayat ke 3 dari surah itu, oleh Ustaz Dr. Izza Rohman diartikan sebagai (saling) menyuruh dengan baik. Menyuruh dengan baik berarti Allah Swt. menyampaikan kepada manusia untuk melakukan sesuatu dengan baik. Sesuatu yang telah dicontohkan oleh Rasullullah dengan sikap, ucapan dan perilakunya yang baik. Ini menjadi penting sekali dalam kehidupan manusia, karena banyak kebaikan menjadi sia-sia disebabkan cara menyampaikannya tidak baik. Orang selalu menyerukan kebaikan, tetapi kadang dengan cara yang tidak tepat (baik). Sehingga, kebaikannya menghilang, dan yang muncul ketidakbaikan. Kebaikan terpinggirkan karena soal bagaimana cara menyampaikannya. Maka, mana yang lebih penting menyampaikan kebaikan sebagai kebaikan semata atau menyampaikan kebaikan dengan cara yang baik. Tentu saja keduanya penting. Allah berfirman: فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ “Hendaknya kalian berdua ucapkan perkataan yang lemah lembut, mudah-mudahan ia akan ingat atau takut kepada Allah” (Q.S. Thaha: 44). Riwayat dari Rasulullulah saw. mengatakan: من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R….

Read More

Ruang Refleksi dalam Pandemi

Oleh : Dr. Desvian Bandarsyah, M.Pd   Tiga bulan terakhir kita menjalani kehidupan berbeda. Adalah Covid-19 yang membuat perbedaan itu. Ia dengan cepat mendikte kehidupan manusia modern yang berhasil menciptakan teknologi canggih untuk memudahkan urusannya. Covid membuat kita menjadi tidak berdaya dan terkungkung di dalam rumah bak pesakitan tahanan rumah. Pilihan beraktivitas menjadi terbatas. Diduga angka stress meningkat dan disertai angka tindak kekerasan dalam rumah tangga. Situasi ini telah mengganggu banyak kehidupan secara psikologis. Beruntung kita, masih ada teknologi digitalisasi dan internet of things yang menjembatani komunikasi umat manusia dalam dunia virtual. Tanpa itu, maka kehidupan bisa benar-benar berhenti. Seandainya pandemi ini berlangsung tahun 2000 lalu, maka aktivitas dunia berhenti lebih dari setengahnya. Kerugian yang ditanggung umat manusia akan semakin dalam dan lebar. Karena, teknologi yang bisa menghubungkan manusia dengan manusia lainnya masih sangat terbatas ketika itu. Teknologi membantu manusia menjalankan aktivitas kehidupan pada masa pandemi dengan cukup meyakinkan. Kehidupan intelektual, ritual ibadah dan pengajian, urusan sosial kekeluargaan dan persahabatan, kerja-kerja profesional dan pengabdian, gerakan filantropi dan banyak lagi lainnya, masih bisa dijalankan dengan baik oleh umat manusia. Kita memang sudah harus berubah untuk melakukan adaptasi dengan spirit dan nilai baru dalam kehidupan. Beberapa nilai lama mungkin sudah waktunya ditinggalkan….

Read More